Dapur Cinta HaloNiko!

“There is no sincerer love than the love of food.”

-George Bernard Shaw

 

Percaya tidak, saya baru tahu bahwa ada restoran Yunani di Jakarta. Ya, begitulah. Saya adalah tipe orang yang selalu menjaga kebiasaan. Kebiasaan makan mi ayam sehingga akan terus makan mi ayam di tempat yang sama. Kebiasaan makan ayam bakar. Kebiasaan makan spageti. Kebiasaan makan sushi.

Pilihan jajanan saya saat keluar rumah tidak banyak, itu-itu lagi, hingga Sabtu 24 Januari lalu, saya mendapat undangan #ZomatoMeetup yang diadakan di Restoran HaloNiko!—yang lebih senang menyebut dirinya sebagai warung. Saya pun mencari informasi tentang warung ini di apps Zomato. Wah, di Jakarta ada restoran Yunani, toh! Pikir saya waktu itu, kolot memang.

Saya pun kembali mengajak fotografer pribadi saya—bukan cabutan lagi—untuk menghadiri acara rutin Zomato itu. HaloNiko! terletak di bilangan Pejaten, tepatnya di area parkir belakang Gedung Promenade di Jalan Buncit Raya. Lokasinya memang tersembunyi, tak terlihat dari pinggir jalan, tapi yakinlah di balik Toko Ace Hardware yang penuh sesak, terdapat sebuah warung unik yang menanti.

Daftar menu di HaloNiko!
Daftar menu di HaloNiko!

Siang itu beberapa tamu terlihat asyik menyantap makanannya di HaloNiko!, saya pun tak sabar ingin melakukan hal yang sama. Lalu saya membuka pintu dan… “Acara Zomato di sebelah, Mba,” ujar seorang pramusaji pria berseragam biru. Saya pun meluncur ke bangunan sebelah, yang ternyata masih merupakan bagian dari HaloNiko! Tempat ini diberi nama Kembang Kencur. Indonesia sekali!

Ya, sebab HaloNiko! merupakan warung yang menyajikan makanan perpaduan Yunani dan Jawa. Pemiliknya adalah pasangan suami-istri Jawa-Yunani, Rika Harjosuwarno dan Nikolaos Avgoustinos. Alkisah, Rika bertemu Niko saat berkunjung ke Yunani, hotel Rika berada tepat di restoran Niko, dan mereka pun jatuh cinta. Saya juga akan jatuh cinta kalau ke Yunani.

Ketika itu Niko sudah memiliki beberapa kedai kopi dan restoran di daerah Syntagma, Yunani. Sementara itu, Rika adalah pencinta kuliner, singkatnya hobi makan. Maka, dengan sedikit romansa dan bumbu-bumbu, cinta mereka pun berlabuh di dapur HaloNiko!

Suasana dapur HaloNiko!
Suasana dapur HaloNiko!
Chef Niko menyiapkan makan siang untuk kami
Chef Niko sedang menyiapkan salad
Makan siang sudah siap!
Makan siang sudah siap!

Kembang Kencur memiliki interior yang cantik dan rumahan. Shabrina (kuncen Zomato) menyapa saya dan memperkenalkan beberapa foodie yang sudah hadir. Di meja panjang dengan deretan kursi-kursi besi retro, saya melihat kue gempal yang menggugah selera. Banana Cakes. Buatan Niko yang pernah sekolah masak-memasak di Yogyakarta selama tiga bulan demi menciptakan menu lezat di HaloNiko! Saya penasaran ingin mencicipi kue pisang itu, padahal selama ini saya tak pernah menyukai makanan berbahan dasar pisang.

Banana Cakes ini ternyata berbeda, teksturnya lembut—tidak padat dan membuat tersedak—dan rasa pisangnya pas disertai aroma kayu manis yang harum. Pulangnya, tak lupa saya membungkus dua buah kue ini untuk ibu saya karena ia penggemar Banana Cakes sejati, dan segala yang berhubungan dengan pisang.

Para pendengar serius
Para pendengar serius

Setelah bincang-bincang sebentar, kami diajak ke warung utama HaloNiko! Mba Rika menyambut kami dengan penuh semangat, menjelaskan tentang sejarah HaloNiko! dan menu-menu andalannya. Semua makanan di HaloNiko! dibuat sendiri menggunakan bahan lokal, bahkan ada beberapa rempah-rempah yang ditanam sendiri oleh Mba Rika di pot-pot di depan warung.

Tanaman di depan HaloNiko!
Tanaman di depan HaloNiko!

Menu di HaloNiko! sangat beragam, mulai dari salad, pasta, pizza, nasi, hingga hidangan sapi dan ayam. Tentunya dengan cita rasa khas kreasi Chef Niko dan Mba Rika yang kerap berinovasi dengan bumbu dan bahan. Warung yang sudah berdiri tiga tahun ini memiliki konsep slow food, semua makanannya dimasak satu-satu. Satu masakan bisa menghabiskan waktu 15-20 menit. Jadi, sabarlah menanti, seperti yang tertulis di bingkai-bingkai di sudut ruangan. Oh ya, dekorasi cantik HaloNiko! dikerjakan sendiri oleh Mba Rika.

Kalau tidak ingin menunggu lama, kita bisa juga menelepon dahulu agar makanan siap disajikan saat kita tiba. Porsi di sini cukup besar dan piring-piring selalu tersedia apabila kita ingin berbagi dengan teman makan.

Sabar Menanti
Sabar Menanti
Suasana di HaloNiko!
Suasana outdoor di HaloNiko!
Dekorasi HaloNiko!
Dekorasi HaloNiko!
Kursi yang dilukis dengan cantik di Kembang Kencur
Kursi yang dilukis dengan cantik di Kembang Kencur

Kemudian, Niko mengajak kami kembali ke Kembang Kencur karena makan siang sudah siap. Di meja terhidang makanan-makanan khas Yunani, mulai dari Our Greek Salad, Mama Mousaka, dan Souvlaki Chicken serta ubi goreng. Semua pun berebutan mengambil jatah, saya langsung meraih piring dan menyendok salad, yang berisi tomat, mentimun, paprika merah dan hijau, bawang bombai, capper, dan keju feta dengan dressing cuka dan minyak zaitun. Rasanya segar dan ingin saya bungkus pulang.

Saya lalu mengincar Mama Mousaka, makanan pembuka yang menjadi hidangan wajib di rumah-rumah orang Yunani. Sekilas terlihat seperti lasagna dengan permukaan yang dilapisi keju mozzarella dan parmesan. Ketika dibelah dengan sendok, terlihat daging cincang dan potongan terung dan ubi–pengganti kentang. Milk Cream Sauce menambah kelezatan lasagna ala Yunani ini.

Mari makan!
Mari makan!

Dan bintang utamanya adalah Souvlaki Chicken. Bentuknya mengingatkan saya pada kebab. Souvlaki terbuat dari roti pita yang digulung dan berisi ayam panggang, bawang bombai, tomat, dan selada yang dilumuri Tzatziki Sauce yang terbuat dari yoghurt dan bawang putih. Nikmat tiada tara dan ukurannya sangat besar, saya hampir tidak bisa jalan karena kekenyangan. Konon, orang Yunani dapat menyantap dua buah Souvlaki sekaligus. Hebat!

Yum yum!
Yum yum!
Mba Rika asyik bercerita tentang HaloNiko!
Mba Rika asyik bercerita tentang HaloNiko!

Untuk menghapus dahaga, tersedia Ice Vanilla Lime yang sangat menyegarkan. Namun, acara belum selesai. Setelah asyik mengobrol sambil mengelus-elus perut, Niko datang membawa beberapa bahan masakan. Ia akan mempraktikkan cara membuat Bougatsa, pai custard Yunani yang terkenal seantero dunia.

Niko mengajarkan cara membuat Bougatsa
Niko mengajarkan cara membuat Bougatsa
Ratakan adonan...
Ratakan adonan…
...dan jadilah Bougatsa!
…dan jadilah Bougatsa!

Kami pun berebutan ingin membuat adonan kue itu—sebelum nantinya digoreng, dipotong-potong, dan dihabiskan dalam beberapa menit. Adonan painya sama dengan pai umumnya, tapi isiannya dibuat dari campuran semolina (tepung durum wheat asal Italia yang biasa digunakan untuk membuat pasta), gula, susu, telur, dan vanilla. Setelah adonan diratakan hingga tipis, masukkan isiannya, lalu tutup. Setelah itu digoreng hingga cokelat keemasan, angkat dan taburi dengan gula halus dan bubuk kayu manis. Sebuah penutup yang hangat dan manis.

Hari Sabtu itu saya pulang dengan riang; kenyang dan gembira bisa bertemu teman-teman serta Mba Rika dan Niko. Terima kasih Zomato dan HaloNiko! untuk acara kumpul-kumpulnya.

#ZomatoMeetup
#ZomatoMeetup
Chef Niko dan Mba Rika!
Chef Niko dan Mba Rika

Penasaran ingin mencicipi menu-menu dapur cinta HaloNiko!? Mungkin untuk Hari Valentine nanti HaloNiko! bisa dimasukkan ke dalam daftar restoran tujuan kalian!

 

HaloNiko! – The Promenade, Lantai Basement 2, Jalan Buncit Raya No.98, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Telepon: 021-79191227. Buka: 09.00-22.00 WIB.

 

Photos: @tamagraph

a travel writer and blogger who have a big passion for writing and editing, social media, and photography.

Related Posts