Menapak Tilas Tahun 2015

Banyak hal terjadi pada tahun 2015, utamanya perjalanan demi perjalanan ke tempat baru yang membuat saya mengenal wajah lain Indonesia. Dengan segala rautnya, gembira, merengut, cemberut, tersenyum. Indonesia, kita sama-sama tahu, tak selalu sebagus yang terpampang di galeri Instagram setiap pejalan. Namun, siapa saya berani-beraninya hanya mendamba keelokan? Saya tak keberatan apabila ada imaji yang moreng. Itulah Indonesia, dengan segala yang cerlang dan keruh.

Dan, pada penghujung tahun ini, saya ingin sekali menapak tilas tahun 2015, yang kesannya terkadang saya tuliskan namun juga terlalu banyak disimpan sendiri. Berikut ini perjalanan yang saya rangkum dari bulan ke bulan.

Januari
Tepat pada tahun baru 2015 saya dan Tama mendarat di Yogyakarta, setelah perjalanan panjang dari Banyuwangi, Bali, dan Lombok. Pengalaman menyambut pergantian kalender di Alun-alun sungguh berbeda, pun rasanya seperti di rumah sendiri. Dari Yogyakarta kami singgah ke Purwokerto, kampung halaman Tama. Yang berakhir dengan sebuah tulisan tentang Yellow Stone Hotspring atau Pancuran Pitu di Baturraden.

Seminggu kemudian, saya menyambangi Pulau Peucang bersama Tim Blibur. Sebuah perjalanan yang menyenangkan, bertemu orang-orang baru dan menjalajahi alam Pulau Peucang dengan satwa liarnya yang berkeliaran di sekitar kita.

menapak tilas
Bersama pemilik Seniman Coffee Ubud
menapak tilas
Yellow Stone Hotspring
menapak tilas
Pulau Peucang

Maret
Saya sedang terlelap di bus Transjakarta ketika merasakan telepon genggam saya bergetar, pengingat dari Twitter. Saya memenangkan kompetisi blog Visit Jawa Tengah Periode 1 yang bertema objek wisata alam di Jawa Tengah. Ya, tulisan yang bercerita tentang Pancuran Pitu di kampung halaman Tama. Sungguh tak terduga. Saya pun, beserta Tama, berangkat ke Semarang dan Pekalongan untuk mengikuti perjalanan bersama Dinbudpar Jawa Tengah.

Saya kegirangan karena bisa menyaksikan Festival Durian Lolong untuk pertama kalinya. Kapan lagi saya bisa berpesta durian bersama orang dari berbagai desa, walaupun hujan mendera dan acara agak berantakan karenanya. Selain itu, saya juga mampir ke Museum Batik Pekalongan dan melihat proses pembuatan batik di Rumah Batik Larissa di Pesindon, juga mengunjungi ekowisata taman bakau yang baru dibuka di wilayah pesisir Pekalongan.

Di bulan kelahiran saya ini pula, Sapardi Djoko Damono sesama Piscerian, meluncurkan buku terbarunya: Trilogi Soekram. Bagaikan kembali ke masa kuliah saat memburu buku beliau di perpustakaan FIB. Oh, nostalgia…

menapak tilas
Festival Durian Lolong 2015
menapak tilas
Di antara batik yang dijemur di Larissa

April
Bulan ini, tiba-tiba, saya kembali lagi ke Lombok untuk menghadiri pernikahan Mad dan Iin di Jeeva Klui. Acara kecil ini sangat manis dan berkesan, saya pun berkenalan dengan orang-orang baru. Dari Senggigi kami melanjutkan perjalanan ke Gili Trawangan, pulau favorit saya, dan melakukan perburuan kuliner dengan mengandalkan Trip Advisor. Terkumpullah empat restoran favorit saya di Gili Trawangan.

Melihat tanggal merah, saya, Yuya dan pacarnya, dan Ibu saya melakukan road trip ke Magelang dan Yogyakarta. Kami memanfaatkan voucher menginap di Hotel Puri Asri yang di halamannya terdapat burung merak.

menapak tilas
Menu favorit di Kayu Café Gili Trawangan
menapak tilas
Santai sore di Kebun Mas Bungalows Gili Trawangan

Mei
Setiap tahun saya selalu mewajibkan diri untuk jalan-jalan pada bulan Mei karena banyaknya tanggal merah. Tahun ini saya semakin menuju Timur dengan terbang ke Maluku, tepatnya ke Ambon, Desa Sawai di Pulau Seram, dan Pulau Kei Kecil. Sungguh, perjalanan berdelapan belas yang menghebohkan, kami sangat terpesona dengan keindahan pantai di Kei! Hampir semuanya adalah orang yang baru saya kenal pula.

menapak tilas
Anak-anak SD di Desa Sawai
menapak tilas
Salah satu pulau di Kei Kecil

Juni
Siapa sangka, dua minggu sepulang dari Maluku, saya malah menuju pulau paling timur di Indonesia. Papua! Berkat undangan dari Kementerian Pariwisata, saya dan teman travel blogger lainnya berangkat mengikuti hajat Festival Danau Sentani yang kedelapan. Kami pun senang betul mampir ke desa-desa di Sentani.

menapak tilas
Penari termuda (5 tahun) dari Kampung Asei Besar Danau Sentani
menapak tilas
Tari Ahohoi membuka Festival Danau Sentani VIII

Agustus
Lebaran telah tiba. Saya mengajak Ibu saya mampir ke kampung halaman Tama, Purwokerto. Setelah itu kami bermacet-macet ria ke Wonosobo–demi Mi Ongklok–dan Dieng.

September
Tadinya saya dan Tama sudah memegang tiket PP Jakarta-Dubai, tetapi terpaksa batal karena beberapa alasan. Ini pertama kalinya saya merelakan tiket hangus, untungnya harga promo. Tapi, yang paling penting dari bulan ini adalah perayaan setahunan POST di Pasar Santa. Saya dan Tama senang sekali dapat menjadi tuan rumah POST selama dua hari. Kami membuat proyek kurasi buku berjudul “A Strange Little Thing Called Love” dan Tama memamerkan foto-fotonya.

menapak tilas
Pameran di POST
menapak tilas
Dua pengunjung pertama di pameran kami

November
Bulan yang luar biasa karena enam belas hari di antaranya saya habiskan dalam satu perjalanan ekstra panjang dari barat ke timur Indonesia bersama lima puluh orang yang diundang oleh Kementerian Pariwisata untuk mengikuti Social Media Trip & Gathering. Enam destinasi kami jalani, dari Lampung di mana kami menyantap kuliner khas dan keliling kota, Semarang yang penuh kenangan, Bromo yang berbintang, hingga Lombok, Labuan Bajo dengan senjanya, dan Bali. Sungguh pengalaman yang luar biasa dan penuh hal tak terduga.

menapak tilas
Senja di Labuan Bajo
menapak tilas
Matahari menyala di Uluwatu

Desember
Ini waktunya rehat. Setelah meninggalkan kantor lama, saya ngaso sejenak setelah perjalanan panjang di bulan November. Waktunya berbagi waktu dengan keluarga di rumah, dan teman-teman RRC (Rasuna Romansa Club). Dan, pada malam terakhir tahun 2015 ini saya senang sekali dapat menghabiskan malam bersama kawan-kawan baik, Teddy & Maesy, Vira & Diyan, dan Dian. Selamat tahun baru 2016, kawan!

menapak tilas
Selamat Tahun Baru 2016!

Giveaway Time!
Dari perjalanan kemarin ada beberapa souvenir yang ingin saya bagikan kepada para pembaca blog Helter Skelter nan baik, antara lain syal ikat, topi, flashdisk, buku, gelang dari Desa Sade dan lain-lain. Caranya mudah saja.

  1. Follow Twitter @yukianggia, Instagram @yukianggia, dan G+ Yuki Anggia Putri. Like laman Helter Skelter dan subscribe ke blog ini.
  2. Sebutkan postingan favoritmu di tahun 2015 dan apa alasannya! Tulis di kolom komentar beserta akun Twitter dan Instagram kamu.
  3. Tweet ini: Giveaway: Menapak Tilas Tahun 2015 | https://ohelterskelter.com/menapak-tilas-tahun-2015/ | Ikuti #GiveawayHelterSkelter dari @yukianggia.
  4. Kuis akan ditutup pada 17 Januari 2016 dan diumumkan 18 Januari 2016 di Twitter.
  5. Selamat mengikuti dan semoga beruntung!

Berikut ini hadiahnya.
Hadiah 1: syal ikat dan pin #WonderfulIndonesia
Hadiah 2: topi #PesonaIndonesia dan 2 buah gelang dari Desa Sade
Hadiah 3: buku Travel Young dan flashdisk #PesonaIndonesia
Hadiah 4: buku Ocean Melody dan gantungan kunci penari Bali

giveaway
Dipilih dipilih!

a travel writer and blogger who have a big passion for writing and editing, social media, and photography.

Related Posts