Si Semata Wayang dari Nglanggeran: Gunung Api Purba

Singgah kembali ke wilayah Kabupaten Gunungkidul, saya mendengar tentang sebuah tempat yang istimewa. Ia semata wayang. Satu-satunya gunung api purba di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbentuk dari pembekuan magma yang terjadi lebih dari enam puluh juta tahun silam. Situs bebatu andesit ini berada di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, masih sederet dengan Pegunungan Sewu.  

Begitu memandang dinding batu yang luas di kejauhan, saya teringat pada wayang. Dinding itu laksana Gawang Kelir, layar yang menampikan adegan wayang yang berlenggok-lenggok di tangan dalang. Dan, bicara wayang, perlu pula mengulas sebuah legenda yang berkembang di Desa Nglanggeran.

Konon, Nglanggeran berasal dari kata nglanggar, yang berarti ‘melanggar’. Ratusan tahun silam, penduduk desa nanggap wayang sebagai bentuk puji syukur atas hasil panen. Namun, apa dikata, ada yang mencoba merusak wayang sang Dalang Kutukan pun melayang, penduduk desa menjelma wayang lantas dibuang. Ke Gunung Nglanggeran rupa-rupanya.

Gunung setinggi tujuh ratus meter di atas permukaan laut itu kemudian kerap dikunjungi warga. Ada yang semadi, ada pula yang sekadar sowan. Waktunya jatuh pada malam tahun baru Jawa atau Jumat Kliwon.

gunung api purba nglanggeran
Gunung Api Purba

Kini Nglanggeran dikenal sebagai salah satu destinasi menarik di Gunungkidul. Terlebih, pada 19 September 2015 lalu UNESCO menetapkan Desa Nglanggeran dan gunung api purbanya sebagai Kawasan Global Geopark Network. Penduduk desa yang semula mengandalkan mata pencaharian sebagai TKI pun beralih ke tanah kelahiran sendiri. Beberapa mulai membuka rumahnya sebagai homestay, beberapa mulai membuka usaha kuliner.

Selain itu, objek wisata yang dikelola oleh Karang Taruna Desa Nglanggeran ini juga memiliki embung yang berada di atas ketinggian lima ratus meter dari permukaan laut. Embung, atau yang berarti bendungan, itu memiliki luas lima ribu meter persegi dan berfungsi menampung air hujan untuk mengairi kebun buah di sekitar. Saat berkunjung ke gunung api purba, jangan lupa naik ke atas Embung Nglanggeran ini. Panorama dari atas tak kalau indah dengan Kebun Buah Mangunan yang saya kunjungi sebelumnya bersama Airport.id. Tersedia pula pondok untuk duduk-duduk santai, dan nantikan matahari terbenam.

gunung api purba nglanggeran
Area wisata Nglanggeran
gunung api purba nglanggeran
Petunjuk di jalan menuju embung
gunung api purba nglanggeran
Embung Nglanggeran
gunung api purba nglanggeran
Indah dan Dwi, sibuk dengan kamera masing-masing

Jika berjalan lagi menuju bukit, kita akan menemukan area kamping. Tak jauh, mengarah ke hutan kecil, terlihat pula lokasi lain untuk memasang tenda. Hm, sepertinya, untuk kunjungan berikutnya saya mesti membawa tenda dan bekal yang memadai. Kapan lagi bisa menikmati pemandangan indah di tengah udara sejuk pegunungan?

Sambil menghirup udara dalam-dalam, saya berdiri memandangi gunung purba di seberang. Rasa-rasanya saya bisa melihat seorang dalang tengah mengayunkan Punakawannya ke kanan dan kiri. Dan kabut bergulung kian pekat…

gunung api purba nglanggeran

Perjalanan #EIJogja16 ini disponsori oleh Aqua Lestari dan didukung oleh Greenhost Boutique HotelJogja Bay, dan lain-lain.

a travel writer and blogger who have a big passion for writing and editing, social media, and photography.

Related Posts