Tips dan Trik Menginap di Hostel Bertipe Dormitory

Pada perjalanan solo ke Jepang beberapa waktu lalu, penginapan jadi hal utama yang harus dipikirkan. Sebab, durasi yang cukup panjang berimbas pada anggaran trip keseluruhan. Terlebih, berpindah-pindah kota menimbulkan perbedaan standar harga penginapan. Bagi yang sering melakukan perjalanan tentu sadar betul akan hal ini. Semisal, hotel di Hokkaido tentu jauh lebih mahal ketimbang di Tokyo karena terbatasnya pilihan dan lokasi dan beragam hal lain.

Karena alasan ekonomi tersebutlah, saya memutuskan memesan hostel. Hostel adalah penginapan murah yang biasanya memiliki beberapa tipe kamar, mulai dari yang pribadi sampai tidak pribadi, kamar Dormitory misalnya, dan fasilitas kamar mandi bersama. Saya biasanya tak sungkan memilih Dormitory yang identik dengan tempat tidur tingkat bersama penginap lainnya, ada yang ditujukan untuk 4 orang, 8 orang, sampai terbanyak 20 orang (saya pernah menjajalnya saat berada di London).

Hostel yang saya inapi di Takayama sangat strategis, tepat di depan stasiun.

Nah, Dormitory biasanya memiliki 3 pilihan, khusus perempuan, laki-laki, dan campur antara perempuan dan laki-laki. Yang terakhir harganya paling murah, pada umumnya. Namun, Sebisa mungkin saya selalu memilih kamar khusus perempuan, kecuali tidak tersedia dan berbagai alasan lainnya sehingga rela memilih campur.

Kemudian muncul pertanyaan dari beberapa orang, “Kok berani, sih, menginap di kamar campur?”, “Bagaimana kalau barangnya hilang?”, “Aman enggak, sih, untuk perempuan?”, dan sebagainya. Sejauh pengalaman saya, aman-aman saja dan tak pernah mengalami kehilangan atau kecurian. Saya memang tipe yang selalu waspada dan menjaga barang pribadi di mana dan kapan pun. Namun, untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar Dormitory, berikut saya bagikan tips menginap di hostel.

ohelterskelter.com menginap di hostel
Dormitory di Relax Hostel paling bagus karena memiliki pintu dorong.

Tips dan Trik Menginap di hostel bertipe dormitory

  1. Saat memesan hostel, perhatikan lokasinya; cari yang berdekatan dengan stasisun atau terminal untuk memudahkan akses ke tempat wisata.
  2. Baca teliti juga ulasan (review) penginap lainnya, dari sini bisa diketahui masalah keamanan, kebersihan, dan servis hostel.
  3. Periksa apakah hostel memiliki loker atau brankas untuk menyimpan barang berharga. Ada juga hostel yang tidak memiliki brankas, tetapi menerima penitipan barang berharga di resepsionis–ini bisa ditanyakan.
  4. Pilih hostel yang memiliki penutup atau gordin di tempat tidur, selain lebih aman dan nyaman, ini juga menjaga privasi. Siapkan kain atau handuk untuk digantung sebagai alternatif penutup.
  5. Periksa apakah hostel menyediakan peralatan mandi dan handuk, jika tidak bawalah sendiri karena biasanya meminjam handuk dikenakan biaya. Bawa handuk microfiber yang tipis dan mudah kering. Siapkan juga sandal jepit karena tidak semua hostel menyediakanmya.
  6. Pilih hostel yang menyediakan sarapan, atau paling tidak memiliki dapur untuk memasak.
  7. Jika mudah terganggu suara berisik, siapkan penyumpal telinga atau dengarkan musik dengan earphone.
  8. Saat hendak mandi atau meninggalkan tempat tidur, bawa selalu barang berharga, misalnya dompet, ponsel, kamera, dan paspor.
  9. Saat tidur, taruh selalu barang berharga di samping atau bawah bantal. Ini berlaku untuk dompet dan ponsel, misalnya. Tali tas juga bisa dikaitkan ke kaki atau tangan agar terasa saat ditarik.
  10. Jangan memamerkan barang berharga di tempat umum, semisal kamu memiliki Macbook terbaru atau kamera Leica. Berusahalah tampil biasa saja agar tidak memancing kejahatan.
  11. Bandingkan harga kamar Dormitory dan Private, barangkali bila pergi bersama teman dan dijumlah harganya sama dengan tarif Private.
ohelterskelter.com menginap di hostel
Beberapa peraturan umum di hostel.
ohelterskelter.com menginap di hostel
Asyiknya kulkas di Guesthouse Mintaro Hut selalu penuh makanan.

Sejauh ini saya selalu merasa nyaman menginap di hostel dengan mengandalkan tips di atas, dan penghematan dari penginapan dapat dialokasikan untuk objek wisata dan kuliner. Kemudian, saya juga bisa memiliki teman dari berbagai negara karena menginap di hostel menuntut kita untuk berinteraksi dengan sesama penginap. Ini biasanya terjadi di dapur dan ruang makan. Contohnya dari trip solo ke Jepang pada 2013 lalu, saya berteman dengan pejalan asal Belanda dan Italia hingga kini.

Pertanyaan selanjutnya yang bermunculan adalah bagaimana atau di manakah saya melakukan pemesanan hostel. Jawabnya selalu sama, melalui Booking.com tentunya.

ohelterskelter.com menginap di hostel
Harga hemat untuk dua malam di Tokyo, tak sampai 500 ribu, tetapi perhatikan selalu aturan hostel.

Selain dikenal dengan fitur “Gratis Pembatalan”-nya yang amat bermanfaat, berikut ini kelebihan memesan hostel atau penginapan lainnya di Booking.com.

  1. Tampilan antarmuka (interface) yang simpel dan praktis, juga jelas fitur-fiturnya, semisal kolom pemilihan tanggal, fasilitas penginapan, ulasan penginap, dan tipe kamar yang tersedia.
  2. Adanya filter-filter yang bermanfaat, antara lain opsi harga, bintang penginapan, lokasi, dan sebagainya.
  3. Pilihan pembayaran yang beragam, bahkan sudah bisa melalui Alfamart dan Indomaret. Berguna sekali untuk yang tidak memiliki kartu kredit.
  4. Pilihan penginapan yang beragam, mulai dari hostel dan hotel bintang satu hingga lima, dan tidak ketinggalan juga tempat menginap yang unik, seperti rumah, apartemen, dan sebagainya, yang membuka peluang bagi kita untuk merasakan keseharian orang lokal.
  5. Banyaknya penawaran harga promo, terutama bagi pengguna yang sudah lama berlangganan Booking.com–saya, misalnya, dan masih banyak lagi kelebihan lainnya.

Selain itu, untuk memudahkan transaksi, saya selalu melakukan pemesanan melalui apps. Nantinya setelah selesai memesan penginapan, jadwalnya bisa langsung dimasukkan ke iOS Calendar atau Google Calendar sebagai pengingat.

Contoh halaman pemesanan, bisa dilihat fasilitas hostel dan aturan pembatalan.
ohelterskelter.com menginap di hostel
Kamar nan lapang di Guesthouse Mintaro Hut.

Kalau ditanya hostel apa yang paling mengesankan dari perjalanan ke Jepang adalah Guesthouse Mintaro Hut yang berada di Kota Yamagata. Bayangkan, dengan harga lima ratus ribuan saja saya bisa mendapatkan kamar Private dengan kasur besar di kamar yang luas. Belum lagi, keramahan Sato-san, sang pemilik, yang selalu memasakkan makan malam dan menjadi kawan baru yang menyenangkan.

Sungguh pengalaman yang berharga dan membuat saya ingin segera kembali ke Yamagata pada musim panas untuk mencicipi buah ceri andalan Yamagata yang direkomendasikan Sato-san. Dua malam rasanya tak cukup mengobati kerinduan akan kebersamaan tiap malam di ruang makan, Sato-san yang jago berbahasa Inggris tak henti-hentinya memasak dan menjamu, lalu bermain gitar dan bernyanyi, dan yang paling penting, menemani dan mengantar saya ke Gunung Dewa Sanzan demi melihat mumi.

ohelterskelter.com menginap di hostel
Ruang kumpul yang hangat, dapur merangkap ruang makan dengan cerobong asap.
ohelterskelter.com menginap di hostel
Bersama Sato-san (kiri) dan Watanabe-san dari Tokyo (kanan).

Apabila ingin merasakan pengalaman serupa, yukmari coba pesan penginapan melalui Booking.com juga. Saat ini berlangsung promo cashback senilai Rp415.000 untuk transaksi minimal Rp830.000. Silakan klik https://booking.com/s/ccd6c04a untuk pemesanannya. Kalau sudah, boleh banget berbagi pengalaman kalian memesan penginapan di Booking.com ataupun pengalaman menginap di hostel.

a travel writer and blogger who have a big passion for writing and editing, social media, and photography.
6 Responses
  1. Fanny Fristhika Nila

    seumur2 traveling, baru sekali sih nginep di hostel dorm :D. pas di turki, tp itu jg ga dipake kamarnya wkwkwkwkwk. jd aku dan suami cm pesen supaya bisa mandi doang :D. sorenya kita checkout.. Jadi sbnrnya aku blm pernah ngerasain. pgn juga kalo bisa nemu yg unik . tp sbnrnya yg bikin aku agak berat tidur di dorm, krn sharing bathroom itu. masalahnya, aku seneng mandi, dan slalu lama2 kalo udh mandi hahahaha. makanya jd ga enak kalo sampe kelamaan di dlm kan. tau diri aja. itu sih yg bikin aku lbh milih kamar dan kamar mndi private.

    1. Yuki Anggia Putri

      halo fanny,
      tuh kan kalau traveling memang lebih lama di luar ketimbang di hotel, kan?
      karena itu aku biasanya hematin budget hotel dan gunakan untuk kuliner atau wisata.
      tapi memang, sih, kalau kamar mandi enakan private, belum kalau antrean panjang.

    1. Yuki Anggia Putri

      halo Bang Harlen, betul banget.
      tapi aku rada ilfil kalau tinggal di dormitory pas di India, penginap lainnya rada-rada jorok. 🙁

  2. Pernah juga nginep di dormitory pas waktu ke Jepang kak. Pesen yang harganya murah saja sudah bersih, rapi, aman dan nyaman banget, apalagi kalo yang agak mahalan ya. Dan yang terpenting bisa ngobrol sesama solo traveler dari berbagai negara, lumayan untuk berbagi pengalaman seru 🙂

    1. Yuki Anggia Putri

      halo Arief,
      iyaaa, kalau di Jepang tuh dormitory selalu rapi dan bersih,
      beda banget sama negara Asia atau Eropa misalnya, suka pada bau dan dekil.
      dan setuju, keuntungan solo traveler adalah bisa ketemu temen jalan bareng kalau nginap di dormitory. 🙂

Leave a Reply