Gili Trawangan adalah pulau yang senantiasa menawarkan kejutan. Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, saya sangat senang mengunjungi Gili Trawangan. Semuanya tersedia di sini, pantai pasir putih yang biru cemerlang, taman bawah laut yang indah untuk diselami, pusat relaksasi dan yoga, tempat bersantai untuk membaca buku, dan matahari terbenam yang memukau. Bahkan, berjalan kaki saja terasa begitu menyenangkan. Asalkan kita mau berlapang dada menerima kehadiran kuda-kuda cidomo yang berseliweran.
Dari tahun ke tahun, saya lihat Gili Trawangan mengalami berbagai perubahan. Penginapan semakin merayap, jalan semakin mulus dan rapi, dan restoran bertebaran. Untuk yang terakhir baru saya sadari pada kunjungan ketiga ke Gili Trawangan. Biasanya, saat berada di pulau ini saya tak pernah merencanakan wisata kuliner. Makan malam selalu di Gili Trawangan Night Market yang menyediakan beragam hidangan Indonesia, yang ternyata pedagangnya mayoritas dari Pulau Jawa.
Namun, saya beruntung ketika Sadewa menemani saya ke Gili Trawangan pada April lalu. Ia tahu saya memiliki pilihan makanan yang terbatas, saya tidak suka daging sapi, tidak suka ini, tidak suka itu. Ia pun membuka Trip Advisor untuk mencari restoran terbaik di Gili Trawangan. Setelah itu, kami memilih yang kami suka. Dan, inilah 4 Best Restaurants in Gili Trawangan versi kami yang bisa dijadikan panduan kuliner mulai dari pagi hingga malam hari, disertai peringkatnya di Trip Advisor.
4 Best Restaurants in Gili Trawangan:
1. Italian Breakfast at La Dolce Vita (#3)
Kafetaria yang buka dari setengah delapan hingga lima sore ini hanya menyajikan menu sarapan dan makan siang ala Italia, yang semuanya berbahan dasar roti. Pemiliknya, saya lupa namanya, yang berasal dari Parma menyarankan kami untuk mencicipi calzone dan pizza, menu andalan La Dolce Vita yang selalu laris manis. Pagi itu kami pun berlagak sarapan seperti orang Eropa.
Calzone adalah roti pizza berbentuk bulan sabit yang biasanya diisi salami atau ham, mozzarella, ricotta, dan lain-lain. Saya memesan Calzone Tomato-Mozzarella yang dihidangkan hangat-hangat. Rasanya creamy dan gurih, dengan keju yang lumer di lidah, cocok disantap bersama secangkir kopi.
Pizza adalah menu favorit pengunjung di sini, yang dibuat sesuai tempat asal pemiliknya, Parma. Tak salah apabila La Dolce Vita selalu penuh pada pagi hari. Roti pizza yang hangat, dengan ketebalan yang pas dan topping yang menggoda, tuna, salami, bawang bombai, jamur, dan mozzarella, dijamin air liur akan menetes begitu pizza dihidangkan. Harganya pun cukup murah dibandingkan pengalaman kuliner yang didapat langsung dari Italia. Selain calzone dan pizza, kafe ini juga menyediakan baguette dan croissant.
2. Healthy Brunch and Coffee Break at Kayu Café (#17)
Kayu Café pun tak kalah ramai tiap pagi. Banyak turis asing yang senang menyesap kopi dan menikmati salad segar di sini. Menu di sini sangat beragam, dari yang ringan dan sehat seperti salad dan smoothies, hingga makanan berat untuk makan siang. Menu-menunya merupakan gabungan dari menu Barat, Thailand, dan Indonesia. Sayangnya, kafe ini hanya buka hingga pukul tujuh malam.
Kopi yang saya sukai di sini adalah Illy Crema Coffee. Namun, saat terakhir ke sana sedang kosong, saya pun memesan Ice Black Coffee dan Chocolate Lava Cake yang sangat menggoda iman. Siangnya, saya kembali untuk mencoba menu Thailand, yaitu Pad Thai dan Thai Tea. Sementara itu, Sadewa memesan nasi goreng. Saya menyantapnya dengan lahap. Walaupun harganya cukup mahal, menu di sini sangat beragam dan patut dicoba.
Dengan interior bernuansa kayu, kafe yang dimiliki oleh orang Finlandia dan Indonesia ini sangat cantik dan nyaman untuk tempat bersantai atau sekadar memeriksa email di sela-sela liburan–di sini tersedia fasilitas WIFI.
3. Yummy Lunch at Le Petit Gili (#16)
Pertama kali ke sini saya tidak terlalu yakin dengan rasanya, ternyata saya salah. Terletak di belakang area Gili Trawangan Night Market, restoran ini menawarkan menu utama ala Barat, seperti pasta dan burger aneka rasa. Saya memesan Chicken Pesto Spaghetti, sedangkan Sadewa memesan Double Beef Burger. Ia pun puas dengan pilihannya karena daging sapinya tebal dan lezat.
Sementara itu, saya heboh menyantap spageti pesto terlezat yang pernah saya makan. Porsi di sini cukup besar, mungkin karena banyak melayani turis asing. Minuman andalan di sini adalah milkshake aneka buah. Lagi-lagi kami menemukan tempat makan yang membuat kunjungan kami ke Gili Trawangan semakin menyenangkan. Saya tentu akan kembali lagi untuk pastanya. Saking senangnya, saya sempat menghampiri sang chef dan menyampaikan kepuasan saya.
4. Big Dinner at The Roast House (#6)
Untuk makan malam, kami memutuskan ke The Roast House yang juga selalu dipadati pengunjung tiap malam. Sesuai namanya, menu yang terkenal di sini adalah ayam panggang yang disajikan plain atau dengan sayuran dan gravy sauce. Saya memesan ¼ Roast Chicken with Veggies & Gravy Sauce yang ternyata cukup besar porsinya untuk saya. Rasanya juga memuaskan, apalagi Beef Burger yang dipesan Sadewa. Dengan keju yang lumer dari balik rotinya, burger ini terlihat sangat menggoda.
Saya juga merekomendasikan restoran yang terletak selang beberapa rumah dari La Dolce Vita ini, yang berada di samping Gili Trawangan Night Market, untuk disambangi saat ke Gili Trawangan. Walaupun tempatnya sempit—karena selalu penuh pengunjung meja dan kursi pun ditaruh hingga pinggir jalan, menu di sini wajib dicoba dan dijamin akan membuat perut tak mampu menampung makanan lain.
Itulah daftar 4 Best Restaurants in Gili Trawangan yang menjadi favorit saya. Perut dijamin kenyang dari pagi hingga malam. Sebenarnya masih banyak lagi restoran yang ingin saya kunjungi karena melihat ulasannya di Trip Advisor, misalnya Il Pirata yang terkenal dengan pizza-nya.
Nah, karena Travelio, sebuah situs pemesanan hotel online terkini yang sangat beda dari yang lainnya, baru saja meluncurkan apps untuk Android, saya tertarik untuk mencari-cari hotel baru di Gili Trawangan yang belum pernah saya datangi. Salah satunya adalah Palmeto Village yang bernuansa rustic ini.
Kalau-kalau masih bingung, cara pemesanan hotel di Travelio sangat mudah, dan yang paling penting kita bisa menawar harganya! Berikut langkah singkatnya.
- Setelah memasukkan lokasi yang dituju, pilih hotel dan kamar yang diinginkan.
- Mulailah menawar harga kamar. Perhatikan parameter yang ada di bawah kotak harga, setiap warna yang ditunjuk oleh jarum menunjukkan kemungkinan keberhasilannya. Jika warnanya merah atau oranye, kemungkinan harga yang kamu tawar akan ditolak. Jika hijau, kemungkinan besar diterima. Jadi, masukkan harga berkali-kali (maksimal sepuluh kali!) untuk melihat kemungkinannya.
- Jika harga disetujui, bisa langsung membayar dengan kartu kredit atau transfer bank.
Nah, saya tunggu cerita wisata kuliner kalian di Gili Trawangan!
Photos: me & @tamagraph