Tiap orang mungkin punya alasan bagus untuk mengunjungi suatu destinasi. Mungkin saja ada yang terbang jauh-jauh ke Pulau Alor demi menyelami palungnya. Ada pula yang mengikuti jejak Hiu Paus ke mana pun bermigrasi. Kalau ditanya alasan memilih Iceland sebagai destinasi impian, jawabnya lagi-lagi, ya, karena saya suka salju. Di mana pun belahan bumi yang bersalju, ingin rasanya menjejakinya.
Saat memutuskan ke Iceland pun, dengan pertimbangan waktu dan biaya yang tak remeh, godaan untuk meneruskan perjalanan ke Greenland begitu biasa. Namun, jadwal dan biaya penerbangan yang mahal bikin rencana ini dinomorduakan–untunglah Faroe Islands tak disisihkan juga.
Jadi, kalau ditanya destinasi impian berikutnya ke mana? Bisa jadi Greenland atau Alaska atau Selandia Baru atau Norwegia atau Gunung Everest.
Tapi, kali ini saya ingin menggoda siapa pun yang mungkin masih bermimpi untuk mengunjungi Iceland, dan berharap diyakinkan untuk mewujudkannya. Mungkin 101 alasan ini bisa jadi bahan timbangan.
1. Aurora Borealis
Semua tahu bahwa fenomena cahaya kehijauan di langit musim dingin ini jadi salah satu nilai jual Iceland. Tersedia berbagai tur bagi pemburu Northern Lights, dengan harga bervariasi mulai dari satu juta rupiah, kita bisa menumpang mobil Jeep untuk memburu Aurora. Kelebihan ikut tur adalah jaminan garansi satu tahun.
Apabila tidak berhasil melihat Aurora pada kali pertama, bisa ikut lagi keesokan malam dan seterusnya hingga berhasil. Biasanya agen tur hapal betul dengan lokasi penampakan Aurora dan selalu memantau cuaca. Begitu sinyal Aurora meningkat suatu malam, Jeep pun dinyalakan. Ingat, Aurora hanya muncul antara September dan Maret.
Saya memilih melakukan perburuan sendiri mengandalkan laman cuaca Vedur, dan mendapat pengalaman yang konyol sekaligus tak terlupakan.
2. Midnight Sun
Sesuai artinya, Matahari Tengah Malam, inilah fenomena menakjubkan lainnya di Iceland. Pada musim panas, antara Mei dan Juli, negeri yang berada di bawah lingkaran Arktika ini mendapat paparan sinar matahari hingga dua puluh empat jam. Matahari terbenam pada dini hari dan beberapa saat kemudian, sekitar pukul tiga pagi, matahari terbit lagi. Bayangkan hari terus terang? Bagaimana pola tidur orang Iceland? Tidak masalah, tinggal tutup jendela dan gorden.
Untuk pejalan, ini kesempatan bagus menikmati perjalanan selama mungkin. Bisa hiking atau trekking hingga tengah malam di alam yang memesona–bandingkan saat musim dingin dengan hari yang begitu pendek, huft. Jangan lupa pula membingkai momen langka saat matahari terbenam lalu terbit lagi.
Menurut kawan yang asli Iceland, saat matahari terbit hampir seharian, mereka punya ritual mandi di rerumputan. Tapi, sumar tahun ini amat dingin sehingga ritual diurungkan, dan akhir Juni lalu salju turun! Musim panas ada salju? percayalah, efek pemanasan global amat terasa di Iceland.
3. Pusat Geotermal
Sebagai negara vulkanik yang dipenuhi gunung api, tak heran tercipta banyak kawah dan sumber air panas di Iceland. Panas dari dalam bumi ini pula yang menjadi penyelamat orang Iceland, sumber kehangatan. Ada banyak sekali sumber air panas alami yang bisa didatangi untuk berendam, tersebar di penjuru mata angin. Jika menginginkan kenyamanan dengan adanya fasilitas kamar mandi dan kafe, Blue Lagoon jawabnya.
Sayangnya, Blue Lagoon ini terlalu ramai dan wajib pesan tiketnya secara online (mahal pula!) dari jauh hari supaya tidak kehabisan. Orang Iceland sendiri malas ke sini, bahkan ada yang tidak pernah sama sekali.
Kepopuleran laguna biru dan keampuhan lumpur putihnya untuk kulit wajah memunculkan berbagai produk perawatan kulit bermerek Blue Lagoon yang dipromosikan sebagai buah tangan khas Iceland.
Kalau ingin yang unik dan luar biasa, datangi kolam air panas alami bernama Hvalfjarðarlaug di wilayah HvammsvÃk, ikuti jalur Route 47 dan berbelok ke jalan kecil menuju pantai saat melihat palang nama HvammsvÃk. Ya, kolam air panas ini berada di tepi pantai, bayangkan berendam sambil memandangi laut berlatar pegunungan es.
Itulah impian saya, sayangnya, karena jalan menuju pantai tertutup salju tebal, mobil terperosok dan mesti didorong oleh dua belas orang Kanada yang kebetulan menginap di kabin di sekitar. Kami pun berhasil mengejar penerbangan ke Faroe Islands, tapi gagal berendam. Yanasib.
4. Gletser Terbesar di Eropa
Sebenarnya terbesar kedua di Eropa, setelah Yugyd Va di Rusia. Gletser di Vatnajökull National Park mendominasi hampir seluruh area taman nasional seluas 14.141 kilometer persegi atau sekitar 14 persen dari wilayah Iceland ini. Ada banyak titik perhentian untuk melihat kemegahan gletser, lapisan es kebiruan yang menutupi lereng pegunungan di Vatnajökull, yang secara harfiah berarti ‘danau gletser’. Perlu diingat, jika ingin berjalan atau mendaki gletser, wajib mengikuti tur.
Lalu di mana saja kita bisa melihat gletser secara gratis? Ya, dari sepanjang perjalanan di daerah pantai selatan Iceland bisa, dimulai dari Kota VÃk menuju Höfn. Tiga yang terkenal adalah SvÃnafellsjökull, Skaftafellsjökull, dan Fjallsjökull. Namun, yang bisa dikunjungi dengan mobil kecil (bukan Jeep seperti seharusnya) adalah SvÃnafellsjökull. Yang juga jadi lokasi film Insterstellar. Bersiaplah melewati jalan rusak yang berbatu dengan lubang cukup dalam.
Dari SvÃnafellsjökull lanjutkan perjalanan ke laguna gletser paling indah di Iceland, Jökulsárlón. Dijamin akan terpukau melihat bongkahan es melayang-layang di atas air, lalu terbawa arus hingga ke pantai. Nah, dari Jökulsárlón terdapat sebuah jembatan dan berjalanlah ke arah pantai berpasir hitam yang disebut Diamond Beach. Sekali lagi bersiaplah terpulau melihat es-es bertaburan di pesisir, bahkan beradu dengan ombak.
5. Menyelam di Dua Benua
Tentu saja. Iceland adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki area patahan tektonik yang memisahkan Eurasia (dataran purba yang menggabungkan Eropa dan Asia) dan Amerika yang berada di kedalaman Danau Þingvallavatn di Þingvellir National Park. Nama patahan ini adalah Silfra, yang merupakan salah satu dari lima puluh titik penyelaman paling populer di dunia.
Dengan visibilitas mencapai 80 meter, penyelam dapat melihat perbatasan dua benua, bahkan menyentuh kedua patahan, yang mengartikan ia berada di kedua benua sekali waktu. Pengalaman yang menakjubkan, pastinya. Air jernih di Silfra konon berasal dari gletser Langjökull yang mencair membentuk sungai yang mengalir hingga Danau Þingvallavatn.
Namun, tersumbat oleh lava dari Gunung Skjaldbreiður, air gletser ini kemudian menyelusup ke pori-pori bebatu lava dan mengendap selama tiga puluh ribu hingga seratus ribu tahun lamanya sebelum menembus patahan yang timbul di Danau Þingvallavatn. Hasilnya, air tanah ini begitu jernih dan dapat diminum.
Lalu, apa kami mencobanya? Belum. Karena datang saat puncak musim dingin, kami takut tidak kuat (padahal masalah biaya juga) dan jadwal perjalanan tak memungkinkan. Untuk snorkeling, siapkan biaya sekitar dua juta, menyelam lima juta, dan kalau ingin mengambil sertifikat PADI yang tak pasaran (bikinnya di Iceland!), siapkan dua belas juta rupiah saja. Murah, kan? Bisa lakukan pemesanan di laman Dive Silfra, bagian dari Arctic Adventures, agen yang kami pakai ke Crystal Ice Cave.
6. Negeri Air Terjun
Meminjam istilah Diyan, “Negeri Sejuta Curug.” Ya, ada banyak sekali air terjun di Iceland, tiap memandang pegunungan di kejauhan ada saja air yang mengalir. Tentunya tak semua terjelajahi, hanya beberapa air terjun besar yang mudah dicapai dengan mobil–karena trekking saat bersalju sulit, kawan-kawan. Air terjun yang patut dikunjungi adalah Gulfoss, Skógafoss, Seljalandsfoss, Svartifoss, dan Bruarfoss.
Masing-masing foss (air terjun) punya ciri unik, misalnya Gulfoss dengan volume airnya yang luar biasa, Skógafoss yang menyambung dengan sungai, Seljalandsfoss yang memiliki jalan di balik air terjunnya, Svartifoss yang berada di tebing basal, dan Bruarfoss yang berair biru muda.
7. Berburu Puffin
Puffin adalah burung genus Fratercula yang menjadi maskot negara Iceland. Burung ini memiliki bentuk khas dengan bulu hitam-putih mirip penguin dan paruh besar berwarna oranye, senada dengan kakinya yang serupa bebek. Morfologi ini menandakan Puffin adalah burung yang menghabiskan hampir seluruh waktunya dengan memburu makanan di laut. Kemudian, mereka akan berkembang biak di tebing-tebing di lautan. Puffin hidup berkoloni–begitu pula jika bermigrasi saat musim dingin tiba di Iceland.
Enam puluh persen dari populasi Atlantic Puffin di dunia menghuni tebing di seantero Iceland, terutama di Vestmannaeyjar (Westman Islands), Látrabjarg di Westfjords, Dyrhólaey di pesisir selatan, pada musim semi dan panas. Karena rupanya yang cantik, banyak sekali fotografer yang rela mendaki demi memotretnya. Kalau malas mencari Puffin sendiri, bisa juga mengikuti tur dengan kapal seharga tujuh ratus ribu dari ReykjavÃk.
Sayangnya, di Iceland Puffin masih diburu sebagai sumber makanan dan dapat ditemukan di restoran tertentu. Sementara, di Faroe Islands, rumah lain Puffin, ia termasuk hewan yang dilindungi. Karena hanya bisa melihat Puffin dari jauh di Dyrhólaey, saya pun membeli kenang-kenangan berbau Puffin berupa magnet kulkas dan sarung tangan. Okesip.
8. HallgrÃmskirkja
Secara harfiah berarti ‘gereja HallgrÃmur’, nama gereja ini memang diambil dari penyair Iceland, HallgrÃmur Pétursson. Gereja Lutheran yang dibangun pada 1945 ini butuh 41 tahun untuk rampung dan diresmikan. Didesain oleh Guðjón Samuélsson, gereja beraliram Ekspresionis ini merepresentasikan kontur negara Iceland; yang tersusun dari gunung es, gletser, dan batuan basal.
HallgrÃmskirkja merupakan bangunan tertinggi di Iceland, terlihat menjulang dari segala sudut kota. Dengan puncak mencapai 74,5 meter, bangunan ini terlihat futuristik dan mencolok di antara latar pegunungan es. Gereja ini masih aktif dan biasanya yang dikunjungi turis adalah menara pandangnya yang dapat dinaiki dengan lift. Dengan tiket masuk seharga 900 Islandia krona, puas-puaslah memandang panorama Iceland dari segala penjuru.
9. Harpa Concert Hall
Satu lagi bangunan yang menarik perhatian di ReykjavÃk yang berada di dekat pelabuhan, Harpa Concert Hall. Gedung musik sekaligus konferensi yang diresmikan pada 4 Mei 2011 ini memiliki bentuk yang unik, dengan dinding kaca warna-warni yang terinspirasi oleh lanskap basal sisa aktivitas vulkanik di Iceland. Karena tidak bertemu Björk di pasar (kata kawan ia sering ke pasar tanpa berdandan), kami datang ke tempatnya sering mengadakan konser. Tentu hasilnya nihil. Tapi,  di sini juga banyak dijual suvenir kreasi orang Iceland yang keren-keren banget dan selangit harganya.
10. Sigur Rós
Siapa yang tak kenal grup musik post-rock asal Iceland yang berdiri pada 1994 ini? Apalagi setelah mereka merilis video Heima, konser bertema ‘rumah’ di mana mereka pentas mengelilingi Iceland. Semua penggemar bermimpi bisa menyaksikan mereka langsung di negeri asalnya, atau paling tidak melakukan napak tilas.
Saya juga rencananya melakukan hal serupa, tapi terkendala waktu dan musim, karena itu hanya bisa mengunjungi beberapa lokasi. Batal pula bertemu Jónsi di ReykjavÃk karena bertepatan dengan jadwal konser mereka di Amerika Serikat.
Nah, tujuh tahun setelah Heima dan delapan belas bulan setelah tur dunianya, Sigur Rós akan kembali mengguncang kampung halamannya dengan tampil di Harpa Concert Hall untuk pertama kalinya. Dengan konser bertajuk Norður og Niður, berarti ‘semuanya akan ke neraka’, Sigur Rós akan menghibur penggemarnya selama empat hari berturut-turut pada 27-30 Desember 2017.
Masih butuh alasan untuk ke Iceland? Silakan lanjutkan nomor 11 dan seterusnya di kolom komentar. Mungkin saja ada yang punya alasan lebih menarik. Kalau saya segini saja sudah cukup.
Photos: me & @tamagraph
