Awalnya saya heran mengapa pemandu wisata kami, Sami Mutarom, membawa kami ke El’s Coffee. Mengapa tidak ke pusat pembuatan kopi tradisional saja? pikir saya. Namun, pilihan itu tak salah-salah amat. El’s Coffee yang berada wilayah Teluk Betung ini menawarkan koleksi kopi nusantara yang terbilang lengkap. Terungkap pula sejarah panjang perjalanan bisnis kopi di Lampung. Nah, kalau begitu saya sepakat untuk mampir.
Nama El’s berasal dari nama pemiliknya, Elkana Riswan, pengusaha lokal yang melanjutkan bisnis kopi keluarganya yang sudah berlangsung turun-temurun. Kakeknya adalah pengepul kopi di daerah Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Ayahnya, mengekor menjadi pengepul sejak usia empat belas tahun. Keluar-masuk desa demi menjual kopi. Bisnis yang berjalan sejak tahun 1940 ini pun kian berkembang, bahkan hingga menyabet izin sebagai eksportir.
Barulah pada tahun 2013, Elkana yang menamatkan kuliahnya di Australia kembali ke Lampung dan memutuskan membuka kedai kopi. Bersama adiknya, Tia Riswan, ia ingin mengubah pola bisnis kopi keluarganya. Dari sekadar penyalur kopi beralih ke penghidang kopi. Kini gerai El’s Coffee pun menyebar ke beberapa kota, seperti Padang, Palembang, Bali, bahkan baru-baru ini buka di Malaysia. Di Jakarta produk kopi El’s yang berlogo pohon kopi sudah bisa didapatkan di Plaza Senayan dan Pondok Indah Mall.
Saya pun tersenyum lebar saat memasuki kedai ini, interiornya sangat unik. Kedai ini terdiri atas beberapa ruangan yang menawarkan nuansa berbeda. Ketika masuk, kita akan disambut barisan meja seperti pada kedai kopi umumnya, lalu lurus lagi akan terasa suasana vintage. Belok ke kiri, meja dengan kursi yang lebih banyak cocok untuk berkumpul bersama teman atau meeting. Lurus lagi ada ruang permainan, hebatnya, ini adalah satu-satunya kedai yang menyediakan mesin Dart elektronik. Hipster sekali, bukan? Di Jakarta saja belum ada!
Namun, ada satu lagi yang paling spesial di El’s Coffee. Mesin giling kopi raksasa. Ya, robot bermerek Toper buatan Turki inilah yang berjasa menciptakan bubuk kopi bermutu dari seluruh nusantara. Mesin ini sengaja diletakkan di bagian depan kedai agar pengunjung dapat menyaksikan proses peracikan kopi dari awal hingga tersaji di meja. Mesin ini dinyalakan setiap hari untuk menghasilkan kopi yang segar dan berkualitas tiap harinya. Seperti yang kita tahu, kopi yang terlalu lama disimpan akan berkurang mutunya. Nah, El’s Coffee juga meracik sendiri campuran kopi mereka demi menciptakan cita rasa yang pas, misalnya antara robusta dan arabika yang punya karakteristik masing-masing. Kopi racikan El’s dijamin telah lulus sederet uji coba demi mendapatkan rasa yang kita sesap saat ini.
Lalu, apa saja kopi nusantara yang tersedia di El’s Coffee? Semua ada. Untuk robusta, ada Lanang Peaberry, Java Mocha, Flores, dan Lampung. Arabika ada Toraja, Aceh Gayo, Kintamani, Mandailing, Gunung Ijen, Pengalengan Bandung, Bajawa Flores, Wamena Papua, dan Takengon Long Berry. Saya mencicipi kopi robusta Lampung yang dibuat oleh Mas Romi, marketing operational manager El’s Coffee. Kopi ini dibuat dengan mesin espresso buatan sendiri yang diberi nama ELSPRESSO. Hasilnya, kopi nikmat yang menceriakan hari saya.
Saya dan Sefin juga memesan minuman terlaris di El’s Coffee: Mochatella. Cokelat Nutella dituang ke gelas lalu ditambah es batu yang terbuat dari kopi dan disajikan dengan sebotol susu segar. Sensasi es kopi yang segar dan manis sungguh membuat ketagihan. Ah, rasanya saya ingin kembali lagi demi secangkir kopi El’s.
Tak hanya itu, ketika asyik berbincang dengan Mas Romi, ia bercerita bahwa roti dan kue di sini dibuat oleh Pepe, asal Italia, yang merupakan suami Tia Riswan, yang menjabat sebagai koki. Wah, benar-benar keluarga berbakat. Ia pun menjanjikan saya dan Sefin, menu andalan El’s: Spageti Belacan.
Begitu datang, Spageti Belacan ludes disikat kawan-kawan. Rasa pedas belacan atau terasi membuat hidangan fusion ini semakin unik, enak dan sangat khas aromanya. Betul-betul spageti hipster! Lalu, pasta lain pun dihidangkan, Spageti Ikan Asin. Ini pun tak kalah lezat, tuna kalah jauh! Dan hidangan utama yang dinanti tiba, Coffee Chicken! Tunggu dulu, ini bukan sekadar ayam bakar. Ternyata ayam ini direndam dengan bumbu dan kopi lalu ditaburkan kopi bubuk lagi saat dibakar. Wah, rasanya sangat lezat, empuk dan bumbu menyerap hingga ke dalam daging. Tidak sampai 5 menit lagi-lagi ludes. Semua itu berkat tangan dingin Mba Tia.
Benar-benar makan siang yang seru dan memuaskan. Tak heran, kedai kopi ini selalu ramai pengunjung. Kapan lagi, ya, saya bisa balik ke sini?
El’s Coffee – Jalan M.S. Batubara 134A, Bandar Lampung. Telepon: (+62)8983940555. Buka: 10.00-22.00 WIB.
Lampung adalah kota pertama yang dituju dalam acara Social Media Trip & Gathering 2015 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia (www.indonesia.travel). Temukan foto-foto dan video perjalanan ini di Twitter dan Instagram melalui tagar #PesonaIndonesia dan #SaptaNusantara.