Berada di ketinggian awalnya selalu membuat jantung saya berdegup kencang. Teringat suatu kali, ketika jembatan penyeberangan dibangun di depan sekolah, saya mengutuknya sepenuh hati. Bayangkan, tiap pagi saya mesti berjalan di posisi paling tengah seperti orang menahan kencing. Gemetar memandang kendaraan lalu-lalang di bawah.
Butuh beberapa bulan hingga akhirnya saya bisa berlari, tak peduli di sisi mana, di jembatan itu. Ternyata, bel sekolah lebih menakutkan daripada fobia ketinggian. Saya berhasil mengobati tiga per empat rasa takut terhadap ketinggian. Sepertiga lagi masih tersisa untuk jalan sempit yang tinggi.
Pun, apabila diminta untuk menyaksikan sisi lain Yogyakarta dari ketinggian, saya senang hati menyambutnya. Apalagi, keindahan panorama di Kebun Buah Mangunan sudah menyebar ke seantero jagat. Bahwa kita bisa menyaksikan alam Bantul yang membentang dan dibelah oleh Sungai Oyo yang memudar diselimuti kabut pagi. Juga saat sinar matahari mencuri-curi celah di perbukitannya.
Kebun Buah Mangunan berada di Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul. Sekitar lima belas kilometer dari pusat Kota Bantul, dan tiga puluh lima kilometer dari Yogyakarta. Dengan luas mencapai dua puluh empat hektar dan berada sekitar dua ratus meter di atas permukaan laut, udara sejuknya dijamin akan membuat paru-paru plong.
Itu pula yang terjadi saat saya tiba di Kebun Buah Mangunan. Jalan setapak menuju area pandang hampir tak terlihat karena kabut tebal, pula gerimis yang menambah dingin suasana. Saya dan kawan-kawan serta tim Airport.id memilih berteduh di pondok terdekat.
Pengunjung yang semula ramai mulai menepi. Sedikit demi sedikit panorama tersibak, kabut bagai mengalir terbawa arus. Sungai Oyo menyembul, pula rumah-rumah yang tampak berasal dari film-film Eropa. Sungguh, hal-hal demikian bikin saya betah betul. Tempat ini mengingatkan pula pada situs Watu Meja di Purwokerto; bedanya Sungai Oyo digantikan oleh Sungai Serayu.
Namun, saat ini tengah beredar kabar tentang perubahan kepengelolaan Kebun Buah Mangunan, yang semula berada di bawah Dinas Pertanian dan Kehutanan hendak dialihkan ke Dinas Pariwisata Bantul. Ini dianggap terjadi karena Kebun Buah Mangunan semakin populer dikenal sebagai objek wisata. Sementara, pengelola saat ini menilai ia adalah kebuh buah semata, yang semestinya diasuh oleh Dispertahut. Apa pun itu, mari berharap kita dapat terus menyaksikan keindahan bumi Yogyakarta di ketinggian sana.
Perjalanan #EIJogja16 ini disponsori oleh Aqua Lestari dan didukung oleh Greenhost Boutique Hotel, Jogja Bay, dan lain-lain.