ZAP Clinic. Mungkin namanya sudah sering terdengar di kalangan perempuan yang senang merawat diri. Saya pertama mendengarnya beberapa tahun silam, seorang teman mengajak untuk melakukan perawatan hair removal. Intinya untuk membersihkan bulu ketiak. Ia bercerita tentang pengalamannya berlangganan perawatan tersebut, cepat dan tidak sakit. Ia puas dengan hasilnya.
Beberapa tahun kemudian, saya berkesempatan menjajal perawatan kecantikan di ZAP. Tapi bukan untuk menghilangkan bulu, melainkan perawatan wajah bernama Photo Facial. Berkat undangan dari Clozette Indonesia, saya dapat memuaskan rasa penasaran terhadap perawatan wajah mengandalkan cahaya ini.
ZAP Photo Facial adalah perawatan wajah untuk mengatasi masalah kulit dari lapisan kulit dalam (dermis) hingga kulit luar (epidermis) dengan mengurangi tumpukan kulit mati agar kulit menjadi sehat dan bersinar. Photo Facial terdiri dari 3 langkah, yaitu Face Toning, Face Rejuvenation, dan Oxy Infusion.Â
Saya mendatangi ZAP Clinic yang berada di Summarecon Mal Serpong, Tangerang, setelah melakukan pemesanan melalui telepon. Bagi yang baru pertama kali perawatan, bawalah KTP untuk keperluan registrasi. Setelah terdaftar kita bisa datang dengan pemesanan secara online. Pemesanan ini keharusan karena tiap kali perawatan harus berkonsultasi dahulu dengan dokter untuk melihat kondisi kulit.
Hari Sabtu itu klinik lumayan ramai, saya bertemu dr. Bernadeth Astari untuk membahas kondisi kulit saya. Karena baru saja kembali dari perjalanan road trip sembilan hari, wajah saya kusam dan menggelap. Juga timbul beberapa flek di pipi kiri. Menurut dr. Bernadeth, Photo Facial dapat mengurangi flek dan minyak, juga meratakan warna kulit. Saya juga diingatkan agar selalu memakai tabir surya saat berada di luar ruangan.
Setelah konsultasi, saya kembali ke ruang tunggu yang bernuansa hijau dan putih. Tak sampai lima menit kemudian saya diminta memasuki Ruang 2, di dalamnya terdapat dua ruang perawatan yang dibatasi oleh gorden yang dapat ditutup total seperti di rumah sakit. Dan seluruh staf di ZAP Clinic adalah perempuan, jadi aman bagi hijaber.
Perawat saya hari itu adalah Mba Ida, yang meminta saya berbaring lalu menyelimuti dengan handuk–ruangannya memang dingin. Kemudian saya mengenakan masker rambut dan wajah saya dibersihkan dengan susu pembersih kareha masih memakai bedak. Ruangan ini terasa nyaman dan higienis. Lalu mata saya ditutupi dengan penutup untuk mencegah paparan sinar laser.
Ya, Photo Facial adalah perawatan wajah berbasis cahaya; mengandalkan teknologi laser untuk menyingkirkan kulit mati dan meratakan warna kulit.
Saat mata saya tertutup, dr. Bernadeth yang menangani saya masuk dan menjelaskan langkah-langkah yang akan saya jalani. Pertama Face Toning, yang mengatasi masalah pada lapisan kulit dalam (dermis) untuk mengurangi flek, meratakan warna kulit, dan mengecilkan pori-pori dan menyamarkan kerutan halus, juga mengurangi produksi minyak.
Begitu dr. Bernadeth menyorotkan laser ke wajah, saya deg-degan sekali, dan merasa seperti ada jarum-jarum amat halus yang ditusuk ke wajah. Ia bertanya apakah terasa sakit, mungkin untuk mengatur intensitas sinar laser. Tidak, sih, cuma agak gatal dan ingin menggaruk. Kemudian saya mencium aroma hangus, menurut dr. Bernadeth itu berasal dari kulit mati yang terkena laser. Bukan karena wajah saya gosong, hahaha.
Seluruh wajah dilaser hingga dua kali, lalu pindah ke tahap berikutnya. Face Rejuvenation adalah tahap perawatan lapisan kulit terluar (epidermis) yang berfungsi untuk mengurangi flek, mencerahkan wajah, meremajakan kulit dengan merangsang kolagen, dan membuat kulit lebih kencang dan halus.
Wajah saya dilumuri gel biru muda untuk melindungi kulit dari energi panas. Wajah saya seketika adem dan tenang, perawatan ini juga dilakukan dua kali pada seluruh wajah dimulai dari pipi kanan hingga kening dan atas bibir. Pada tahap ini wajah terasa seperti disorot senter berulang kali. Tapi rasanya lebih nyaman ketimbang tahap pertama.
Terakhir adalah favorit saya, Oxy Infusion. Perawatan ini digantikan oleh Mba Ida, tapi sebelumnya dr. Bernadeth menanyakan kesan-kesan saya dan menjelaskan tentang pantangan setelah perawatan. Utamanya, kulit tidak boleh terkena sinar matahari langsung, tidak boleh dicuci dengan air hangat, dan tidak boleh melakukan kegiatan yang merangsang keringat berlebih.
Setelah gel dibersihkan, Oxy Infusion dilakukan, yaitu penyemprotan oksigen kepada wajah untuk menyegarkan dan menjaga kelembapan kulit. Proses ini amat menyegarkan dan kulit langsung terasa segar dan kencang. Setelah tiga tahap berlangsung selama 30 menit, penutup mata pun dilepas dan saya tak sabar ingin melihat hasilnya.
Ternyata muncul tiga bentolan di kening dan pipi saya, walaupun tidak sakit. Menurut Mba Ida biasanya ini terjadi pada kulit sensitif, tapi berhubung kulit saya biasanya kebal, sepertinya ini disebabkan efek datang bulan yang membuat kulit lebih sensitif. Saya pun bercermin dan melihat wajah yang bersih dan lembap, juga terasa ringan. Untuk merasakan efek lebih optimal, sebaiknya Photo Facial dilakukan secara rutin setiap satu atau dua minggu.
Apalagi harganya lebih hemat jika mengambil paket. Tiap tahap Photo Facial dikenakan biaya Rp250.000,- (bisa diambil secara terpisah) dan totalnya Rp750.000,-, tapi jika mengambil minimal 4 kali pertemuan, masing-masing hanya dikenakan Rp500.000,-. Lumayan banget, kan!
Saya berencana untuk melanjutkan perawatan Photo Facial ini, tapi sepertinya harus melihat jadwal traveling dulu karena setelah perawatan kulit tak boleh terpapar sinar matahari. Jadi, kapan kira-kira bisa perawatan lagi, ya?
Untuk melihat perawatan lengkap dan lokasi outlet ZAP Clinic di berbagai kota besar, bisa cek lamannya di www.zapclinic.com atau ikuti Instagramnya di @zapcoid.
Photos: @tamagraph
