Euforia Sanja Matsuri di Tokyo
Tidak salah apabila Sanja Matsuri disebut sebagai festival paling meriah di Tokyo. Semua orang Jepang dari segala usia, tua dan muda, turut berpartisipasi dan menyemarakkan acara tahunan ini.
Tidak salah apabila Sanja Matsuri disebut sebagai festival paling meriah di Tokyo. Semua orang Jepang dari segala usia, tua dan muda, turut berpartisipasi dan menyemarakkan acara tahunan ini.
Jelang akhir tahun 2019, hari-hari santai menghiasi pikiran. Cuaca Jakarta yang adem dan bermanja-manja dengan kucing jadi kenikmatan tersendiri. Ya, walaupun kenyataannya langsung tergoyahkan oleh ajakan pelesiran ke Tarakan. Terlebih saat mendengar nama Festival Iraw Tengkayu dan Kepulauan Derawan. Ubur-ubur dan hiu paus pun berseliweran di kepala.
Beruntung, pada tanggal 27-29 Mei yang lalu saya berkesempatan menyaksikan salah satu festival budaya bahari yang berlangsung di sebuah pulau kecil di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Pulau itu bernama Sanrobengi. Konon berarti ‘dukun pada malam hari’.
Pekikan dan entakan kaki para penari silih berganti menyemarakkan suasana. Sambil menenteng kamera saya mengikuti mereka berlenggak-lenggok menuju panggung. Terik matahari yang menyengat dan
“The rain is a symbol of prosperity.”
Suara pembawa acara berkumandang di sela derasnya hujan yang mengguyur Desa Lolong, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, beberapa pekan yang lalu. Saya pun berbisik pada Tama, yang hari itu berperan sebagai perwakilan @TravelingID, “Suaranya kayak pembawa acara tinju, ya?” Tama mengangguk sepakat. Suara bapak berkemeja batik biru itu sangat mirip dengan suara pembawa acara tinju yang sering saya tonton bersama ayah setiap hari Minggu di Indosiar bertahun-tahun silam.