Setelah satu malam dimanjakan oleh The Shellsea Krabi, saya dan kawan-kawan yang tergabung dalam trip Amazing Luxperience bersama Tourism Authority of Thailand (TAT) melaju ke destinasi berikutnya. Dari pelabuhan mungil di Krabi, kami melaut dengan kapal cepat bernama Sawasdee Andaman. Yang memiliki awak kapal yang memperkenalkan diri sebagai Beyonce. Dengan bonus goyangan bokong Beyonce, kapal melesat hingga rambut siapa pun kusut tak keruan.
Dua puluh menit kemudian, pemandangan mulai dihiasi oleh tebing-tebing menjulang. Terlihat janggal karena mencuat di antara samudra pirus. Saya teringat pada Raja Ampat, juga Halong Bay, padahal belum pernah menyambangi keduanya. Destinasi utamanya adalah Koh Yao Noi, sebuah pulau kecil yang berada di kawasan Provinsi Phang Nga.
Namun, sebelumnya kami mampir pulau ke pulau kecil yang masih berada di kawasan Krabi. Pulau bernama Hong.
Dalam dua hari, ternyata saya lumayan menikmati suguhan di Krabi. Mulai dari budaya, alam, hingga seni. Karena itu, berikut ini rekomendasi 6 atraksi menarik yang mungkin dapat menjadi inspirasi untuk segera terbang ke Krabi.
5 Atraksi di Krabi yang Tak Boleh Dilewatkan
1. Hutan Bakau Koh Klang
Bagi orang Indonesia, mungkin sudah terbiasa melihat bakau (simak juga tentang hutan bakau di Pekalongan) ataupun hutan bakau karena tinggal di negeri kepulauan. Namun, apabila berkunjung ke Krabi dan menginginkan aktivitas santai yang menarik, berkeliling hutan bakau bisa jadi pilihan. Berada di muara Laut Andaman, hutan bakau ini membentang sepanjang perjalanan menuju pulau terdekat, yaitu Koh Klang.
Vegetasinya lumayan rapat dan beragam, menariknya masih banyak satwa berkeliaran, seperti kera dan ular. Jangan khawatir, ular bakau biasanya tidur pada siang hari dan hanya melingkarkan diri di dahan pohon bakau. Asalkan jangan diusik, berkeliling hutan bakau yang adem bakal jadi kenangan seru yang menenangkan. Memandang yang hijau-hijau lalu sesekali yang cokelat-cokelat melintas. Kera maksudnya.
Tur berkeliling hutan bakau ini tersedia di Dermaga Chaofa di Krabi Town, dengan tarif sekitar 500 baht saja per jam. Murah meriah, bukan?
2. Batik Thailand
Sebenarnya batik sudah dibahas di tulisan sebelumnya. Intinya, seni batik di Koh Klang, desa nelayan muslim di Krabi, dibawa oleh perantau dari Indonesia yang kemudian menetap dan menciptakan akulturasi dengan budaya Thailand Selatan. Batik di Koh Klang memang tak serumit batik di negara aslinya, karena itu aktivitas membatik di sini pun lebih mudah.
Tentunya hal ini menjadi atraksi unik di Thailand, kapan lagi bisa membatik di negara lain?
Teknik membatiknya sama; ada dua, tulis dan cap. Namun, untuk pengunjung yang ingin belajar atau mencoba membatik, pilihan yang ditawarkan adalah mewarnai batik cap. Simpel saja, cukup memilih corak batik yang disediakan pada selembar sapu tangan, kemudian mewarnainya dengan pewarna buatan. Motifnya antara lain bunga-bungaan dan hewan-hewan cantik seperti kupu-kupu dan burung. Nantinya, sapu tangan yang sudah diwarnai dapat dibawa pulang setelah dijemur di bawah sinar matahari.
Serunya lagi, perjalanan dari dermaga menuju tempat pembuatan batik ini melewati rumah-rumah panggung khas nelayan dan hutan karet yang merupakan komoditas utama Krabi.
3. Hidangan Laut khas Thailand Selatan
Masih dari Koh Klang, jangan lupakan hidangan laut khas Thailand Selatan di sini. Ciri utama kuliner Thailand Selatan adalah rasa yang lebih pedas. Saya dan kawan-kawan pun tak sabaran mencicipi standar kepedasan yang dimaksud. Dan ternyata, memang amat sangat pedas.
Hidangan laut yang menjadi bintangnya adalah Keng Som. Semacam sup kari ikan asam-pedas yang sangat kental kuahnya. Rasa asam dan pedasnya yang kuat dijamin bikin mata melek, bahkan saya langsung tersedak dan butuh segelas air dingin. Yang kemudian bikin lidah makin pedas. Pantas saja pemandu kami hanya memesan satu mangkuk Keng Som, takut kami tak sanggup menghabiskannya.
Selain Keng Som, tentu banyak hidangan laut lain yang sedap. Tom Yam Goong, ikan kakap goreng dengan saus asam-manis, gonggong rebus, tumis udang manis-pedas, dan sebagainya. Bersiap pula dengan menu pembukanya, salad cumi dan udang yang tak kalah pedas tetapi menyegarkan.
Nama restoran terapung ini adalah Baan Ma Ying, letaknya tepat di samping dermaga Koh Klang.
4. Spa di Wareerak Hot Spring Retreat
Inilah aktivitas yang paling disukai dan ditunggu-tunggu. Spa!
Bedanya, kali ini kegiatan spa kami dilangsungkan di sumber air panas alami yang berada di Distrik Khlong Tom. Jaraknya lumayan jauh dari hotel, sekitar satu jam dan mendekati lokasi, mobil berbelok memasuki area hutan kelapa sawit dengan jalan berbatu. Kemudian, area resor yang asri menyambut kedatangan kami. Selain spa, Wareerak Hot Spring Retreat juga menyediakan fasilitas vila dan kamar.
Karena cuma punya waktu setengah hari, kami mencoba Kinnaree Rueng Ra atau Half Day Spa. Programnya disebut Waree Raksa Hydrotherapy, menggabungkan terapi air dan pemijatan serta Thai Yoga.
Pertama-tama, tamu diminta mengenakan kain kemben dan sandal Crocs yang disediakan. Pakaian dan tas disimpan di loker, tetapi kamera dapat dibawa dengan tas keranjang. Kemudian, kami diajak meregangkan otot sejenak dengan gerakan mudah, mungkin ini yang dimaksud Thai Yoga. Untuk menghapus keringat, selanjutnya membasuh tubuh di bawah pancuran.
Tentu saja, sebelum mencemplungkan diri ke kolam dan mencemari kandungan mineralnya, tubuh harus higienis, bukan? Namun, sebelum kegiatan utama berendam di kolam, kulit kembali dibersihkan dengan scrub organik berbahan kelapa. Aromanya sungguh menyenangkan.
Barulah tiba acara utama. Mula-mula kami diminta memasuki kolam kecil berair hangat, kemudian bergeser ke kolam lebih besar dengan air lebih panas. Selang beberapa menit, pindah ke kolam air dingin. Keringat yang mengucur pun hilang begitu bertemu air dingin. Di sini kami diberi air kelapa yang menyegarkan. Manfaat berpindah-pindah kolam adalah melatih sistem saraf tubuh, memperlancar sirkulasi darah dan pernapasan, juga merangsang sistem pengaturan suhu tubuh.
Biaya spa ini antara 1.500 hingga 2.000 baht per orang, dengan durasi sekitar 3 jam.
5. Pulau Cantik Koh Hong
Lengkapnya, Mu Koh Hong. Yang berarti Kepulauan Hong, dan disebut juga Lao Bi Le. Koh Hong terdiri dari pulau-pulau kecil, antara lain Koh Lao, Koh Lao Riam, Koh Pak Ka, dan Koh Lau Lading. Pulau terbesarnya, yang berbentuk serupa sayap, disebut Koh Hong dan terletak di selatan Krabi. Dari Ao Nang Beach, pengunjung dapat menyewa perahu atau mengikuti tur untuk menyambangi Koh Hong.
Konon, nama Hong berasal dari bentuk pulau yang menyerupai ‘kamar’ atau ‘ruangan’. Memang, sekilas seperti memasuki kamar karena pulau ini dikelilingi tebing kapur. Ia mendapat julukan The Emerald of Krabi’s Sea karena keindahan bebatu karang di sekitarnya dan kejernihan airnya. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pada November hingga awal Mei. Mungkin karena itu, kondisi bawah airnya keruh saat saya snorkeling. Mungkin juga karena arus yang kencang membuat pasir naik.
Namun, saya akui Koh Hong memang cantik. Dengan air jernih berwarna biru-kehijauan dan pasir putih nan halus, pantai ini cocok jadi tempat bersantai menghabiskan waktu. Terlebih banyak pohon rimbun yang membuat pesisirnya tetap sejuk. Kemudian, ada celah cantik di antara dua tebing di hadapan Koh Hong, yang cocok pula menjadi latar belakang foto.
Koh Hong termasuk dalam kawasan Than Bok Khorani National Park. Karena itu, tiap pengunjung yang datang dikenakan tarif masuk. Untuk turis asing, biayanya 200 baht per orang. Pengunjung dapat menjajal trekking ringan sejauh 400 meter ke dalam hutan. Jika ingin lebih menantang, diperbolehkan juga kamping dengan biaya 20 baht per malam. Namun, pengunjung harus membawa tenda sendiri karena tidak ada penyewaan.
Sementara itu, fasilitas kamar mandi cukup bersih dan memadai, tersedia pula meja dan kursi kayu untuk tempat piknik atau bersantap ria. Kalau tidak salah, ada juga sebuah restoran di pulau cantik ini. Sayangnya, waktu pula yang mengharuskan saya dan kawan-kawan untuk beranjak. Perjalanan menuju Koh Yao Noi masih panjang dan langit mendadak mendung.
Sampai jumpa lagi Krabi dan sampai bertemu di Koh Yao Noi!
***
[gdlr_widget_box color=”#22292f” ]
Perjalanan ini terselenggara atas undangan dari Tourism Authority of Thailand dalam rangkaian trip #AmazingLuxperience medio bulan Juni 2018 yang lalu.
#WisataThailand #AmazingLuxperience
[/gdlr_widget_box]