Surakarta dan Yogyakarta: Gerbang Budaya Jawa di Indonesia
Berbeda dengan sebelumnya, perjalanan The Gateway of Java Kaping Gangsal pada 2024 ini bertema seni dan budaya. Karenanya, untuk pertama […]
Berbeda dengan sebelumnya, perjalanan The Gateway of Java Kaping Gangsal pada 2024 ini bertema seni dan budaya. Karenanya, untuk pertama […]
“Semua orang Indonesia merasa tahu apa itu Borobudur. Tapi sesungguhnya Borobudur mengajari kita bahwa jauh lebih banyak yang tidak kita ketahui tentang dia daripada yang kita ketahui.”
Kenapa pula tulisan ini berjudul bahasa Inggris? Ya, karena selain orang Indonesia lebih sering bilang coffee shop ketimbang warung kopi, judul ini juga lebih mudah dilacak di mesin pencarian Google.
Pernahkah kamu mendengar satwa laut bernama Elang Bondol? Saya sudah sering melihat Elang, namun bondol dan memiliki habitat di laut adalah hal baru bagi saya. Apalagi ia dinobatkan sebagai maskot Jakarta, bersama Salak Pondoh, pada tahun 1989. Saya kira Elang yang terpampang di bus merah Transjakarta ini Elang biasa.
Banyak pertanyaan dan permintaan masuk ke kotak pesan saya mengenai tips liburan hemat atau tips agar bisa liburan terus. Keduanya sejenis, bahwa biaya hemat diasumsikan dapat menjamin keberlangsungan liburan sepanjang tahun. Ya, banyak cara bisa dilakukan untuk penghematan. Bisa dengan mengurangi jatah anggaran akomodasi dan konsumsi ataupun dengan rajin-rajin memburu tiket promo.
“Rejo artinya apa, ya?”
Saya membuka percakapan saat kendaraan mesti berhenti di depan sebuah masjid. Nama Desa Candirejo terukir di plang yang berdiri di samping gerbang.Â
Pada kunjungan ketiga ke Purwokerto akhirnya saya bisa mencicipi jajanan terkenal di kota yang berada di bawah kaki Gunung Slamet ini. Sebelumnya, saya pernah makan di beberapa tempat, restoran kece di kawasan menuju Baturraden, mi ayam gerobak, hingga soto lamongan lesehan di dekat GOR Satria.
Berada di ketinggian awalnya selalu membuat jantung saya berdegup kencang. Teringat suatu kali, ketika jembatan penyeberangan dibangun di depan sekolah, saya mengutuknya sepenuh hati. Bayangkan, tiap pagi saya mesti berjalan di posisi paling tengah seperti orang menahan kencing. Gemetar memandang kendaraan lalu-lalang di bawah.
Melanjutkan cerita sebelumnya di Desa Polan, yang warga desanya bahu-membahu menjaga alam demi keterjagaan siklus air bersih, saya dan kawan-kawan berpindah ke desa sebelah yang masih berada di Kecamatan Polanharho, Desa Karanglo. Bersama #AquaLestari, warga Desa Karanglo membangun Bank Sampah yang diberi nama Rukun Santoso.